bandunginfo.com - Seiring dengan perkembangan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di Kota Bandung, sebanyak 778 sekolah siap mengikuti gelombang ketiga PTMT dan saat ini sedang menunggu hasil verifikasi. Kepala Seksi Kurikulum Pengembangan Pendidikan Sekolah Dasar (PPSD) Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Jajang Hernawan, menjelaskan bahwa pada bulan Juni, sebanyak 330 sekolah dari semua jenjang pendidikan di Kota Bandung telah melaksanakan PTMT gelombang pertama. Pada gelombang pertama, kapasitas peserta adalah 50 persen dengan durasi waktu 2 jam, namun sempat terhenti selama 2 minggu karena adanya kebijakan level PPKM.
Pada bulan September, sebanyak 1.677 sekolah melaksanakan PTMT pada gelombang kedua dengan kapasitas 25 persen dan durasi waktu 2 jam. Jajang Hernawan menambahkan bahwa saat ini, 778 sekolah telah menyatakan kesiapan untuk melaksanakan PTMT gelombang ketiga dan telah diverifikasi. Mereka hanya menunggu hasil verifikasi dari Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung melalui Disdik, yang akan mengolektifkan laporan untuk diplenokan.
Jajang Hernawan juga mengungkapkan bahwa Disdik Kota Bandung akan terus memantau perkembangan setiap tahap PTMT dengan memperhatikan regulasi yang ada. "Jika protokol kesehatan dilaksanakan dengan baik, akan ada kemungkinan kenaikan tahap meskipun harus menunggu regulasi dari Kemendagri," katanya. Gelombang pertama saat ini sudah memasuki tahap ketiga dengan kapasitas 50 persen dan durasi waktu 3 jam, sedangkan gelombang kedua sudah bisa memasuki tahap kedua dengan kapasitas 50 persen dan durasi waktu 2 jam.
Disdik juga akan terus mengawasi agar tidak terjadi kasus baru atau cluster baru. Selain itu, edukasi mengenai protokol kesehatan akan terus diberikan kepada masyarakat agar PTMT dapat berjalan dengan lancar. "Kami terus berkomunikasi dengan gugus tugas kecamatan dan Satpol PP untuk memberikan edukasi," tambah Jajang Hernawan.
Peran serta masyarakat dan media sangat penting dalam mengingatkan dan mengedukasi mengenai kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Jika tidak ada kepatuhan terhadap protokol kesehatan, hal ini dapat berdampak pada keberlanjutan PTMT di masa depan. "Kami mendukung program ini untuk mencerdaskan anak bangsa dan berharap PTMT bisa berjalan dengan baik dan kembali normal. Tim gugus tugas kecamatan akan memantau dan memberikan peringatan jika ada pelanggaran, dan sekolah akan ditutup jika terus abai," pungkasnya.