bandunginfo.com - Sekolah Terpadu Sedaya Bintang, sebuah institusi pendidikan yang berafiliasi dengan Sekolah Terpadu Pahoa, kini resmi hadir di kawasan Summarecon Bandung, dengan menawarkan program pendidikan trilingual yang mengintegrasikan bahasa Indonesia, Mandarin, dan Inggris, serta fokus pada pengembangan karakter siswa.
Sekolah ini berdiri di atas lahan seluas 1,5 hektar, dengan bangunan tahap pertama yang memiliki luas lebih dari 6.000 m2. Pada tahun ajaran 2025/2026, Sekolah Terpadu Sedaya Bintang akan mulai membuka pendaftaran untuk jenjang Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-Kanak (TK), dan Sekolah Dasar (SD). Selanjutnya, jenjang SMP dan SMA akan dibuka secara bertahap.
Adrianto P. Adhi, President Director Summarecon, menyatakan bahwa komitmen Summarecon terhadap dunia pendidikan telah dimulai sejak 2013 dengan pengembangan empat sekolah terpadu di berbagai kawasan yang dikelola oleh Summarecon. Hal ini termasuk sekolah yang akan hadir di Ibu Kota Nusantara (IKN) serta Pradita University di Summarecon Serpong. Menurutnya, pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam pengembangan kawasan yang berkualitas.
"Pengembangan fasilitas pendidikan berkualitas sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di kawasan Summarecon dan sekitarnya," tambah Adrianto.
Kurikulum Sekolah Terpadu Sedaya Bintang mengadopsi pendekatan yang berafiliasi dengan Sekolah Terpadu Pahoa, yang dikenal dengan Kurikulum Nasional Merdeka Belajar yang dipadukan dengan Kurikulum Internasional Pearson Edexcel dari Inggris. Selain itu, kurikulum ini juga menerapkan metode pengajaran Matematika berbasis kurikulum Singapore Math yang dikembangkan oleh Dr. Yeap Ban Har, serta pendidikan bahasa Mandarin yang dikembangkan oleh tim khusus.
Untuk jenjang Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak, metode Learning Corners diterapkan, memungkinkan siswa memilih sudut belajar sesuai dengan minat mereka, sehingga meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
Ketua Yayasan Sekolah Terpadu Sedaya Bintang, Soegianto Nagaria, menyatakan bahwa kurikulum dan metode pembelajaran dirancang untuk konteks lokal dan disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Pembelajaran di sekolah ini mengacu pada pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) guna mengembangkan keterampilan esensial untuk masa depan.
Selain itu, siswa juga akan mendapatkan pendidikan bahasa Mandarin dari native speakers untuk memperkuat kemampuan bahasa secara autentik. Pendekatan ini dikombinasikan dengan Holistic Education, yang mengembangkan seluruh potensi siswa secara seimbang, mencakup aspek intelektual, emosional, fisik, sosial, estetika, dan spiritual.
Soegianto juga menekankan bahwa pembelajaran di sekolah ini berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila dengan standar mutu tinggi, mengutamakan pendidikan budi pekerti yang merujuk pada ajaran universal Konfusius.
Sekolah Terpadu Sedaya Bintang juga memberikan perhatian pada Eco-Learning Activities, yang mengajarkan kepedulian terhadap lingkungan. Siswa akan diajak untuk mempelajari praktik-praktik ramah lingkungan seperti Urban Farming, Plant Nursery, Bird Conservation Lake, dan Waste Management Education di lapangan, yang sejalan dengan pengelolaan lingkungan kawasan Summarecon Bandung yang telah diakui secara internasional.