bandunginfo.com - Hotel Savoy Homann merupakan salah satu hotel tertua dan paling ikonik di Kota Bandung, dengan sejarah panjang yang dimulai pada tahun 1880. Awalnya dibangun oleh warga negara Jerman bernama A. Homann, hotel ini pertama kali dikenal dengan nama Hotel Post Road, dengan gaya arsitektur Barok yang klasik.
Pada tahun 1883, gaya bangunannya diubah menjadi arsitektur Art Nouveau, dan pada tahun 1910, hotel ini direnovasi lagi dengan mengadopsi gaya Gothic Revival. Selanjutnya, pada tahun 1938, bangunan hotel dibongkar dan digantikan dengan hotel baru yang mengusung gaya International Style Modern atau dikenal sebagai "nieuw bouwen." Desain modern ini membawa hotel ke tingkat arsitektur baru di Hindia Belanda, berkat tangan kreatif Albert Albers, seorang arsitek terkemuka.
Menurut Mary Lou Van Der Berg, desain Albers untuk Hotel Savoy Homann merupakan ikon modernisme di Hindia Belanda. Hotel ini dirancang dengan memperhatikan kenyamanan tamu, menggunakan konsep ventilasi alami, pintu besar, balkon pribadi, dan langit-langit tinggi sekitar tiga meter untuk menciptakan suasana yang nyaman. Pada awalnya, fasad lantai dasar hotel ini bisa terbuka sepenuhnya, namun seiring waktu, untuk menjaga kualitas akustik dan kenyamanan dengan standar modern, fasad tersebut ditutup dengan kaca.
Fakta menarik lainnya, Hotel Savoy Homann sempat menjadi tempat menginap komedian terkenal dunia, Charlie Chaplin, dan aktris Kanada Mary Pickford pada tahun 1927, ketika mereka mengunjungi Garut. Momen tersebut menarik perhatian warga yang berkumpul di depan hotel untuk melihat mereka, hingga Chaplin dan Pickford harus menyewa aktor lokal untuk mengecoh kerumunan agar bisa pergi dengan aman.
Selama masa penjajahan Jepang, hotel ini difungsikan sebagai wisma. Setelah Indonesia merdeka, nama hotel ini berubah dari Homann menjadi Savoy Homann, yang menggabungkan kata "Savoy" yang berarti megah, dan "Homann," nama pemilik aslinya.
Salah satu peristiwa penting yang mengukuhkan nama Hotel Savoy Homann dalam sejarah adalah perannya dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955. Selama konferensi yang berlangsung pada 18-24 April 1955, hotel ini menjadi tempat jamuan makan bagi para delegasi dari berbagai negara, serta tempat menginap tokoh-tokoh penting seperti Ho Chi Minh, Norodom Sihanouk, Jawaharlal Nehru, Sukarno, dan Zhou Enlai. Ketiga tokoh ini bahkan ditempatkan di kamar hotel yang berbeda lantai namun memiliki desain interior dan fasilitas yang serupa.
Selain menjadi saksi sejarah KAA, Hotel Savoy Homann juga memiliki fasilitas khusus seperti ‘golden book’ yang memuat daftar tamu yang hadir pada konferensi tersebut, beserta tulisan tangan mereka. Hotel ini tetap menjadi tempat penting hingga hari ini, bahkan digunakan untuk jamuan makan bersama dalam acara-acara kenegaraan.
Pada tahun 1987 hingga 1990, dilakukan renovasi besar-besaran pada hotel ini untuk memperbarui fasilitas dan arsitekturnya. Hingga kini, Hotel Savoy Homann tetap menjadi hotel bintang lima di Bandung, dengan akses dari Jl. Asia Afrika dan Jl. Dalem Kaum, serta menawarkan suasana eksklusif bagi para tamu. Hotel ini juga sering digunakan dalam acara-acara kenegaraan, termasuk pada peringatan tahunan Konferensi Asia Afrika.