Penjara Banceuy: Saksi Bisnis Sejarah Perjuangan Bangsa
img
  • 154x Dilihat
  • Budaya dan Pariwisata
  • 10 Oct 2024

bandunginfo.com - Penjara Banceuy adalah sebuah situs bersejarah yang memiliki peran penting dalam perjalanan perjuangan rakyat Indonesia menuju kemerdekaan. Penjara ini telah menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa monumental, termasuk penahanan Ir. Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia. Kini, Penjara Banceuy juga berfungsi sebagai tempat wisata edukasi yang memperkenalkan masyarakat pada sejarah dan nilai-nilai perjuangan bangsa.

Sejarah Penjara Banceuy

Penjara Banceuy dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1877. Pada 29 Desember 1929, Ir. Soekarno dan tiga rekannya dari Partai Nasional Indonesia (PNI)—Maskoen, Soepriadinata, dan Gatot Mangkoepraja—ditangkap di Yogyakarta dan dipenjara di Banceuy selama kurang lebih delapan bulan. Di dalam penjara ini, Soekarno menyusun pledoi terkenal yang berjudul "Indonesia Menggugat," yang kemudian dibacakan di sidang pengadilan di Gedung Landraad, yang saat ini dikenal sebagai Gedung Indonesia Menggugat, terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan.

Penjara Banceuy menjadi bagian dari sejarah perjuangan rakyat Indonesia. Dalam penjara ini, Soekarno dipenjara selama delapan bulan dengan tuduhan pemberontakan, berdasarkan pasal-pasal yang tidak jelas. Bersama rekan-rekannya, Soekarno yang saat itu menjabat sebagai Ketua PNI, ditempatkan di sel nomor 5 yang berukuran sempit, hanya 2,5 x 1,5 meter, dengan fasilitas yang sangat minim. Di dalam ruangan tersebut, Soekarno menulis pidato pembelaan yang sangat terkenal, "Indonesia Menggugat," yang menyuarakan perjuangan rakyat Indonesia.

Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Penjara Banceuy menjadi tempat penahanan bagi pribumi yang terlibat dalam tindakan kriminal maupun tahanan politik. Meskipun tidak ada catatan lengkap mengenai sejarah pembangunan penjara ini, penjara ini telah berfungsi sebagai tempat yang menekan mental para tahanan. Setelah lebih dari satu abad berdiri, bangunan Penjara Banceuy mulai tergerus oleh perkembangan zaman, dan pada tahun 1983, bangunan ini dirobohkan untuk dijadikan pusat pertokoan bernama Banceuy Permai. Namun, satu sel yang pernah ditempati Soekarno dan satu menara pengawas dibiarkan sebagai pengingat sejarah.

Sejak tahun 1980-an, keberadaan Penjara Banceuy sebagai tempat penahanan resmi telah berakhir. Bangunan penjara tersebut dibongkar, kecuali untuk menyisakan sel yang pernah ditempati Soekarno dan menara pengawasnya. Penjara Banceuy dikenal sebagai penjara yang memiliki kondisi yang sangat terbatas, dan Soekarno pernah mengungkapkan bahwa tempat tersebut gelap, lembab, dan sempit.

Pemindahan Lapas Banceuy

Lapas Banceuy kini berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta dan berfungsi sebagai lembaga pemasyarakatan di bawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemankum HAM) sejak sebelum tahun 1984. Proses pemindahan ini melibatkan pertukaran lahan antara Departemen Kehakiman dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Bangunan bekas Penjara Banceuy kini telah diubah menjadi pusat bisnis, namun menara pengawas dan satu sel Soekarno tetap dipertahankan sebagai warisan sejarah. Pada saat itu, pleidoi yang disampaikan Soekarno di Gedung Landraad menjadi simbol perjuangan menuju kemerdekaan, yang harus terus dijaga sebagai bagian dari cagar budaya.

Related Post