Gedung Merdeka: Simbol Kebangkitan dan Solidaritas Negara-Negara Asia-Afrika
img
  • 275x Dilihat
  • Budaya dan Pariwisata
  • 20 Sep 2024

bandunginfo.com - Di pusat Kota Bandung, Jawa Barat, berdiri megah Gedung Merdeka, sebuah monumen bersejarah yang menjadi saksi perjalanan bangsa Asia dan Afrika menuju kebebasan. Gedung ini tidak hanya mencatat peristiwa penting dalam sejarah pergerakan kemerdekaan, tetapi juga menandai semangat solidaritas negara-negara di dua benua.

Pada 18 April 1955, Gedung Merdeka menjadi tuan rumah Konferensi Asia-Afrika (KAA), sebuah peristiwa bersejarah yang mempertemukan 29 negara dari Asia dan Afrika untuk melawan kolonialisme dan memperjuangkan kemerdekaan. KAA berlangsung selama sepekan, dari 18 hingga 24 April, dan menghasilkan Deklarasi Dasa Sila Bandung yang menjadi pedoman negara-negara tersebut dalam memperjuangkan kebebasan.

Gedung ini, yang sebelumnya dikenal sebagai "Societeit Concordia," mengalami beberapa kali renovasi sebelum akhirnya menjadi Gedung Merdeka. Mulai dari fungsi sosial sebagai tempat berkumpulnya orang Eropa, hingga pusat kebudayaan di masa pendudukan Jepang. Pada 7 April 1955, nama Gedung Merdeka resmi diberikan oleh Presiden Soekarno sebagai persiapan menjelang KAA.

KAA di Gedung Merdeka telah melahirkan gelombang perlawanan terhadap penjajahan di berbagai negara Asia dan Afrika. Sepuluh tahun setelah konferensi ini, lebih dari 36 negara di Asia dan Afrika berhasil meraih kemerdekaan. Gedung Merdeka menjadi simbol dari perjuangan melawan penindasan, sekaligus representasi dari tekad bangsa-bangsa untuk mencapai masa depan yang lebih baik.

Seiring waktu, Gedung Merdeka tetap menjadi pusat peringatan dan pelestarian sejarah. Sebuah museum yang terletak di sisi timur gedung ini menampilkan berbagai artefak, foto, dan dokumentasi yang berkaitan dengan KAA. Museum ini didirikan atas gagasan Joop Ave dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 24 April 1980.

Memasuki Museum Konferensi Asia-Afrika, pengunjung seakan kembali ke masa lalu, di mana para pemimpin negara berkumpul dan berdiskusi untuk memecahkan isu-isu penting seperti kolonialisme dan pembangunan ekonomi. Museum ini menampilkan meja dan kursi asli para delegasi, serta replika bendera negara peserta KAA. Koleksi lainnya termasuk panel informasi yang menggambarkan perjalanan KAA dan dampaknya terhadap negara-negara Asia-Afrika.

Museum KAA buka untuk umum pada hari Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu dari pukul 09.00 hingga 16.00 WIB. Gedung Merdeka dan Museum KAA akan terus dilestarikan sebagai warisan diplomasi dan simbol perjuangan bangsa Asia dan Afrika untuk mencapai kebebasan.

Related Post