3.600 Pesantren Ikut Program Inkubasi Bisnis, Didorong Menuju Kemandirian Ekonomi
img
  • 408x Dilihat
  • Ekonomi dan Bisnis
  • 14 Oct 2024

bandunginfo.com – Pesantren di Indonesia kini dilihat sebagai salah satu motor penggerak ekonomi syariah dengan potensi yang sangat besar. Hingga saat ini, sebanyak 3.600 pesantren telah bergabung dalam program Kemandirian Pesantren yang dirancang untuk mendorong kemandirian ekonomi pesantren.

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk menciptakan pesantren-pesantren yang mampu menghasilkan produk unggulan yang tidak hanya dipasarkan di tingkat nasional, tetapi juga untuk ekspor. Yaqut menekankan bahwa pencapaian ini baru awal dari upaya pemerintah untuk menjadikan seluruh pesantren di Indonesia yang berjumlah sekitar 42.000, mandiri secara ekonomi.

"Memang masih jauh dari target, tapi ini adalah langkah awal yang luar biasa. Dari 42.000 pesantren, kita sudah memulai dengan 3.600 pesantren yang kini mengikuti program inkubasi bisnis," ungkap Yaqut saat menghadiri Expo Kemandirian Pesantren 2024 yang diselenggarakan di Trans Studio Mall Bandung.

Dalam program ini, pemerintah memberikan berbagai dukungan mulai dari pelatihan, bimbingan, modal, hingga akses pemasaran produk untuk membantu pesantren mengembangkan bisnisnya. "Kita memberikan pelatihan, modal, bahkan membantu mereka menemukan pasar untuk produk-produk mereka," tambah Yaqut.

Program Kemandirian Pesantren dilatarbelakangi oleh keprihatinan Presiden Joko Widodo atas minimnya perhatian terhadap potensi ekonomi pesantren, meskipun kontribusi pesantren terhadap bangsa ini sangat besar. "Pesantren ini punya jasa besar, tapi perhatian kita terhadap ekonominya masih kurang. Program ini bertujuan agar pesantren bisa mandiri dan tidak tergantung pihak lain," ujar Yaqut.

Ketua Umum Forum Ekonomi Pesantren Indonesia (FEPI), Badrus Syamsi, juga memberikan apresiasi atas langkah Menteri Yaqut dalam mendorong kemandirian pesantren melalui program ini. "Kami menobatkan Gus Yaqut sebagai Pelopor Kemandirian Pesantren Indonesia atas perhatiannya yang luar biasa terhadap pesantren," kata Badrus.

Ia juga menyoroti keberhasilan beberapa pesantren yang telah menciptakan produk unggulan dan sukses menembus pasar nasional. "Contoh sukses di sini adalah Edi Kuncoro, yang melalui inkubasi bisnis tahun 2021, produknya sudah dikenal luas di Indonesia," tambah Badrus.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa Expo Kemandirian Pesantren ini digelar di Trans Studio Mall Bandung agar produk-produk pesantren lebih mudah dikenali oleh masyarakat luas. "Mal ini dikunjungi berbagai kalangan masyarakat, dan kami berharap ini menjadi bukti bahwa produk-produk pesantren mulai diterima oleh masyarakat," katanya.

Pameran ini berlangsung sejak Selasa, 8 Oktober 2024, hingga Minggu, 13 Oktober 2024, dan menampilkan berbagai produk unggulan dari pesantren yang telah mengikuti program inkubasi bisnis.

Related Post