bandunginfo.com - Generasi Z, atau lebih dikenal sebagai Gen Z, selalu menjadi sorotan dalam berbagai aspek, termasuk pekerjaan. Generasi ini diharapkan menjadi penopang produktivitas dan masa depan Indonesia.
Berdasarkan riset Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk yang lahir antara tahun 1997-2012 ini mencapai 34,7 persen dari total 192,67 juta penduduk Indonesia. Terkait pekerjaan, sebuah survei terbaru mengungkapkan bahwa mayoritas Gen Z menginginkan work-life balance.
Riset ini dilakukan oleh perusahaan riset digital Jangkara Data Lab bersama Jakpat dengan judul "Mengungkap Preferensi Karir Gen Z". Data riset diambil dari hasil percakapan publik di media sosial X dan survei online terhadap 1.185 responden berusia 16-29 tahun pada 1-3 Juni 2024.
Percakapan di media sosial X dianalisis oleh Jangkara dengan mesin big data Socindex selama 1 April-31 Mei 2024. Kata kunci yang digunakan berkaitan dengan syarat pekerjaan, lingkungan kerja, gaji, hingga preferensi pekerjaan lainnya.
Hasil riset menunjukkan bahwa 95 persen responden menginginkan work-life balance. Sebanyak 69 persen responden mengakui prinsip tersebut penting untuk meningkatkan kemampuan diri mereka.
Selain itu, 67 persen responden menyatakan bahwa work-life balance penting untuk kesehatan mental dan 55 persen responden lainnya menganggapnya penting untuk kesehatan fisik.
Namun, tidak semua responden sependapat. Sebanyak 5 persen berpendapat bahwa work-life balance tidak penting. Dari jumlah tersebut, 45 persen menyatakan bahwa mencari pekerjaan itu sulit.
Adapun 32 persen responden lainnya tidak menyoroti perihal work-life balance karena menurut mereka, isu tersebut dapat menghambat mereka dalam mencari pekerjaan.
Terkait ekspektasi gaji pada pekerjaan pertama, 40 persen responden menganggap Rp 5-10 juta sudah cukup ideal. Sebanyak 15 persen berekspektasi Rp 10-20 juta dan 14 persen berharap lebih dari Rp 20 juta.
Sementara itu, 31 persen responden mempunyai ekspektasi gaji yang lebih rendah, yaitu Rp 1-5 juta. Topik gaji ini termasuk lima teratas yang banyak diperbincangkan Gen Z di media sosial X.
Terdapat 2.939 percakapan yang mengeluhkan gaji di bawah UMR, 1.627 percakapan mengeluhkan gaji mereka, dan 896 percakapan mengungkap harapan mereka untuk mendapatkan gaji UMR.
Masih terkait dengan besaran gaji, 65 persen responden yang sudah bekerja menyatakan bahwa gaji masih menjadi pertimbangan terbesar. Sedangkan 48 persen lainnya lebih memperhatikan waktu kerja yang fleksibel.
Terkait sistem kerja, Gen Z dominan tidak tertarik bekerja di kantor atau work from office (WFO). Hanya 8 persen responden yang menginginkannya.
Mereka cenderung menginginkan bekerja secara fleksibel atau work from anywhere (WFA). Topik soal WFA paling banyak muncul hingga 1.235 kali di media sosial X selama 1 April-31 Mei 2024.
Sebanyak 85 persen responden menyebutkan bahwa menemukan pekerjaan remote dengan jam kerja yang fleksibel di Indonesia cukup sulit.
Sehingga, 74 persen responden tertarik bekerja ke luar negeri. Dari jumlah tersebut, 4 persen mengaku sudah mengajukan lamaran pekerjaan ke luar negeri.