Penemuan Kerangka Ibu dan Anak di Bandung Barat: Permintaan Terakhir untuk Membangun Masjid
img
  • 286x Dilihat
  • Gaya Hidup
  • 31 Jul 2024

bandunginfo.com - Kasus penemuan kerangka ibu dan anak di Bandung Barat menjadi perhatian publik. Iguh Indah Hayati (55) dan Elia Immanuel Putra (24) ditemukan dalam kondisi mengenaskan di rumah mereka di Kompleks Tanimulya Indah, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Penemuan ini dilakukan oleh suami Iguh, Mudjoyo Tjandra, pada Senin (29/7/2024). Di dinding rumah mereka, terdapat sejumlah coretan yang diduga ditulis oleh korban, mengungkapkan permintaan terakhir mereka.

Salah satu coretan dari Iguh Indah Hayati menyatakan keinginannya agar rumah tersebut diwakafkan untuk membangun masjid. Ia menuliskan, "Aku minta rumah ini diwakafkan untuk masjid Tanimulya. Kalau Mudjoyo Tjandra tidak menyerahkan untuk didirikan masjid di tempat ini, berarti sudah menjadi penjahat karena merebut hak saya dan warga Tanimulya untuk warga RT 10. Pak RT tolong tagih rumah ini dan harus jadi masjid atas kematian saya."

Selain itu, terdapat pula coretan yang diduga ditulis oleh Elia Immanuel Putra, yang mengungkapkan kekecewaan terhadap ayahnya terkait masalah pendidikan dan dukungan. "Aku hanya minta uang sekolah tapi kau seperti itu. Katanya raihlah cita-citamu setinggi langit, tapi kau tidak dukung aku dengan biaya sekolah. Maafkan aku tidak bisa menjadi anak yang sempurna karena manusia tidak ada yang sempurna. Termasuk istrimu aja kau tinggalkan karena kau menuntut dia menjadi sangat sempurna. Tapi ketahuilah, hanya Tuhan yang sempurna," tulis Elia.

Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyatakan bahwa pihaknya akan menyelidiki lebih lanjut keberadaan coretan-coretan tersebut dan alasan kematian ibu dan anak tersebut. "Tulisan-tulisan tangan itu sebagai bukti penunjang. Kita nanti akan mencocokkan antara bukti yang ada di dalam tembok dengan tulisan di dalam buku," ujar Tri Suhartanto. Meskipun sudah ada bukti-bukti penunjang, pihak kepolisian masih memerlukan waktu untuk menyimpulkan penyebab kematian dan memastikan keaslian tulisan-tulisan tersebut.

Kronologi penemuan kerangka dimulai ketika Mudjoyo Tjandra mendatangi rumah tersebut untuk mengambil sesuatu. Setelah membuka gembok, ia menemukan kerangka istrinya yang sudah lama tidak ditemui. Rumah tersebut sudah lama tidak terawat, dipenuhi rumput liar, dan terlihat seperti rumah kosong. Warga setempat juga tidak menyadari bahwa rumah tersebut masih dihuni karena lampu yang selalu mati dan adanya tulisan "dijual".

Related Post