bandunginfo.com - Keberadaan cosplayer di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, telah menarik perhatian banyak wisatawan berkat kemampuan mereka dalam memerankan berbagai karakter, mulai dari hantu hingga superhero. Baru-baru ini, sebuah video viral menunjukkan puluhan cosplayer dikejar oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), yang ternyata merupakan bagian dari adegan film. Meskipun situasi ini menghibur, pengalaman dikejar petugas bukan hal baru bagi para cosplayer.
Andi (46), salah satu cosplayer, menjelaskan bahwa dikejar petugas adalah pengalaman yang umum bagi mereka sebelum mendapatkan legalitas. "Sebelum kita legal, pendiri komunitas ini kenyataannya sering ditangkap dan dikejar," ujarnya. Setelah banyak pertimbangan, komunitas cosplayer memutuskan untuk meminta legalitas agar bisa bekerja dengan nyaman tanpa merasa terancam.
Dalam adegan film yang viral, Andi dan rekan-rekannya diminta untuk berlari seolah-olah sedang dikejar oleh petugas. "Kita cuma disuruh lari, nanti ada yang ketangkep, dan dibuat se-natural mungkin," ungkapnya. Film ini dihasilkan berdasarkan kisah dan pengalaman para cosplayer di Jalan Asia Afrika.
Meskipun sekarang telah diakui dan dibina oleh pemerintah, Andi mencatat bahwa pendapatan mereka menurun dibandingkan sebelumnya. Pembatasan lokasi dan jumlah cosplayer yang diperbolehkan beroperasi telah mempengaruhi penghasilan mereka. "Dulu pendapatan lebih baik sebelum legal. Sekarang kita dibatasi dalam jumlah karakter yang tampil," jelasnya. Dengan tiga komunitas yang beroperasi dan hanya 15 karakter yang diizinkan tampil setiap hari, anggota komunitas kesulitan untuk mendapatkan penghasilan maksimal.
Meskipun tantangan tersebut ada, Andi tetap bersyukur karena keberadaan mereka kini diakui secara resmi. "Karena sekarang sudah diatur, kita tidak bisa seenaknya. Meski pendapatan tidak sebesar dulu, kita bisa bekerja dengan lebih tenang," pungkasnya.