bandunginfo.com - Partai Gerindra telah merekomendasikan Ridwan Dhani Wirianata untuk maju dalam Pilkada Kota Bandung. Namun, mayoritas masyarakat Kota Bandung tidak mengenal dan tidak mengetahui latar belakang calon ini. Publik pun mulai berspekulasi bahwa Dhani mendapatkan "tiket" pencalonan hanya karena posisinya sebagai mantan asisten pribadi (Aspri) Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Pengamat sosiologi politik dari Universitas Padjajaran (Unpad), Muhammad Fedryansyah, mengungkapkan bahwa respons masyarakat terhadap keputusan Gerindra ini akan terbelah. Banyak yang masih bertanya-tanya mengenai siapa sebenarnya Dhani.
"Kang Dhani ini belum banyak yang tahu. Jika kita cek, ternyata beliau tidak tinggal di Bandung. Jadi ini menjadi pertanyaan bagi masyarakat, siapa ini yang tiba-tiba ingin maju," kata Fedryansyah, seperti dikutip dari Kantor Berita RMOLJabar, Minggu (21/7).
Meski demikian, keputusan ini bisa dianggap sebagai tantangan yang positif. Mengingat Dhani direkomendasikan oleh partai besar dan didukung oleh Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
"Namun, mayoritas akan mempertanyakan kemampuan Kang Dhani ini. Bagaimana partai sebesar Gerindra berani mencalonkannya? Ini menjadi tantangan bagi Kang Dhani dan timnya untuk membuktikan kelayakannya," ujarnya.
Menurut Fedryansyah, Dhani harus menunjukkan bahwa ia bisa merespon isu-isu besar Kota Bandung dengan cepat, terutama mengingat waktu pendaftaran calon kepala daerah ke KPU yang hanya tersisa kurang lebih satu bulan.
"Kita tahu isu utama Kota Bandung masih seputar pengangguran dan pendidikan. Pendidikan di Bandung belum merata," ucapnya.
Ia menilai persoalan Bandung yang kompleks tidak cukup diselesaikan hanya dengan kedekatan pribadi, meskipun Dhani merupakan mantan Aspri Prabowo. Walaupun tren pemimpin muda sedang naik daun, Dhani harus mampu merespons persoalan masyarakat dengan efektif.
"Apakah Kang Dhani bisa merespons persoalan masyarakat? Terutama dalam menangani kemiskinan ekstrem. Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang minim, bisakah Kang Dhani membawa Bandung keluar dari persoalan-persoalan itu?" bebernya.
Persoalan kemiskinan ekstrem di Kota Bandung sangat luar biasa. Hal ini di luar dugaan, karena Bandung sering dianggap sebagai tempat wisata yang adem dan nyaman.
"Kita ragu Kang Dhani bisa memahami itu. Tapi dalam waktu satu bulan, apakah bisa menjadi keunggulan karena merespons dengan cepat, atau justru sebaliknya, Kang Dhani tidak bisa membuktikan kemampuannya," tambahnya.
Fedryansyah memastikan bahwa masyarakat Kota Bandung cukup cerdas dalam menentukan pilihan. Karakteristik pemilih di Bandung tidak lagi berdasarkan persona pribadi seperti ketampanan atau kecantikan.
"Masyarakat rasional dalam memilih. Ini menjadi tantangan bagi Kang Dhani, apakah bisa melebihi itu, tidak hanya mengandalkan persona, tetapi juga memenuhi ekspektasi pemilih di Kota Bandung," katanya.
Fedryansyah menambahkan bahwa keputusan Gerindra merekomendasikan Dhani merupakan pertaruhan besar. Terlebih lagi, Gerindra memutuskan untuk mendukung seseorang yang rekam jejaknya masih belum terlihat di Kota Bandung.